Thursday, July 18, 2013

Kisah Asterix dan obelix





Asterix (bahasa Perancis: Astérix) adalah karakter fiksi yang diciptakan pada tahun 1959 sebagai tokoh utama dari sebuah serial komik Perancis karya René Goscinny (naskah) dan Albert Uderzo (gambar). Uderzo melanjutkan serial ini setelah Goscinny meninggal pada tahun 1977. Serial ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa (bahkan Latin dan Yunani kuno) dan dapat dijumpai di banyak negara di dunia. Komik ini mungkin merupakan komik Perancis paling populer di dunia. Meskipun demikian, Asterix tidak seberapa populer di Amerika dan Jepang yang masing-masing telah memiliki tradisi komik yang kuat.
Kunci dari kesuksesan serial ini mungkin terletak pada ceritanya yang mengandung elemen hiburan untuk segala usia: anak-anak menyukai adegan berkelahi dan kelucuan visualnya, sementara orang yang lebih dewasa terhibur oleh berbagai parodi dan permainan kata yang digunakan dalam cerita.

Asterix hidup ada sekitar tahun 50 SM di sebuah desa rekaan di tepi pantai Armorik (dahulu adalah daerah Gallia kuno, sekarang dikenal sebagai Brittany atau Bretagne dalam bahasa Perancis). Desa ini menjadi istimewa karena merupakan satu-satunya bagian dari Galia yang belum berhasil ditaklukan oleh Julius Caesar dan legiun Romawinya. Penduduk desa itu dapat memperoleh kekuatan super dengan meminum ramuan ajaib buatan dukun Panoramix. Satu sisi dari desa Galia ini dilingkupi pantai dan sisanya adalah hutan yang dijaga ketat oleh empat garnisun Romawi yang selalu memata-matai desa.
Plot berulang dalam serial Asterix sering bercerita tentang usaha orang Romawi untuk mencegah sang dukun untuk membuat ramuan ajaib atau memperoleh resep rahasianya untuk mereka sendiri. Usaha-usaha tersebut menjadi sia-sia di tangan para pahlawan dalam cerita Asterix, si kecil Asterix yang riang dan cerdik serta teman baiknya, Obelix, yang gendut, baik hati, tapi agak pemalas.
Humor yang dijumpai dalam komik ini khas Perancis yang sering menggunakan permainan kata, karikatur, stereotip ringan dari berbagai negara Eropa kuno dan sejumlah daerah Perancis yang amat spesifik. Akibatnya proses penerjemahannya ke dalam bahasa lain agak terhambat karena ketakutan akan hilangnya kelucuan dan semangat ceritanya. Cerita-cerita terbarunya kini mengandung humor verbal dan visual yang lebih universal.

Kemana pun mereka pergi, Asterix dan Obelix bertemu banyak orang dan benda yang "dipinjam" dari kehidupan nyata abad ke-20. Misalnya, di cerita Asterix dan Orang-orang Gothi, bangsa Goth diceritakan sebagai bangsa yang militeristik, mengingatkan pada bangsa Jerman di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Bahkan helm yang dikenakan oleh orang-orang Goth mirip dengan helm Pickelhaube yang digunakan Jerman pada Perang Dunia I dan salah satu pemimpin mereka amat mirip dengan Otto von Bismarck. Orang Inggris digambarkan sebagai bangsa yang sopan, suka minum bir hangat atau air panas (sebelum teh pertama dibawa oleh Asterix ke daerah yang kelak disebut Inggris), dan selalu merebus semua makanan mereka.
Beberapa olok-olok mengenai bermacam sifat penduduk di berbagai wilayah Perancis juga mucul dalam cerita ini. Orang Normandia selalu bertele-tele, penduduk Marseille bermain jeu de boules dan suka membesar-besarkan masalah, sedangkan orang Korsika tidak suka bekerja, mudah tersinggung, dan melakukan tindakan balas dendam atau vendetta.
Karakter minor kadang dibuat mirip dengan orang terkenal atau tokoh fiksi, menggunakan karikatur dari orang Perancis pada masa itu. Dalam Obelix dan Kawan-kawan, misalnya, ada tokoh birokrat Romawi yang diambil dari Jacques Chirac muda. Karakter seperti ini biasanya tampak jelas karena memiliki hidung yang berbeda dari hidung bulat dan besar yang umum dibuat oleh Uderzo.
Karakter sampingan lain dapat berupa parodi dari orang-orang di tempat yang dikunjungi Asterix. Beberapa contoh yang jelas adalah suatu kelompok penyair terkenal Inggris dalam Asterix di Inggris beranggotakan empat pemuda yang amat mirip dengan The Beatles; dua orang ksatria Belgia dalam Asterix di Belgia persis dengan Thomson dan Thompson dari komik Tintin, dan baik Don Quixote maupun Sancho Panza sempat muncul dalam Asterix di Spanyol. Dalam cerita-cerita terbarunya, karakter penting juga merupakan parodi, seperti dalam Perjalanan ke Mesopotamia, mata-mata Romawi digambarkan seperti Sean Connery muda dalam film James Bond. Dalam Obelix yang Malang, pemimpin budak yang melarikan diri adalah orang Yunani yang bernama Spartakis, parodi dari tokoh Spartakus yang diperankan oleh Kirk Douglas.

Dalam naskah aslinya, komik ini sering menggunakan berbagai peribahasa atau frasa dalam bahasa Latin dan parodi dari buku karya Julius Caesar De Bello Gallico; tentang penaklukan Galia. Adakalanya kebiasaan Caesar menyebutkan dirinya sebagai orang ketiga juga digunakan sebagai olok-olok. Parodi seperti ini tampaknya ditujukan untuk orang-orang Belgia dan Perancis di tahun 1960-an dimana bahasa Latin masih diajarkan di sekolah.

Dalam bahasa aslinya, Asterix menggunakan banyak permainan kata dalam penamaan tokoh-tokohnya. Nama dua tokoh protagonis dalam cerita ini berasal dari kata asterisk dan obelisk; Asterix sebagai bintang utama cerita (dalam bahasa Latin aster berarti bintang dan dalam bahasa Kelt rix berarti raja) dan Obelix yang bekerja menjadi pengrajin menhir.
Bahkan hampir semua tokoh yang berkebangsaan Galia memiliki nama dengan akhiran -ix yang mungkin dibuat berdasar nama kepala suku Galia seperti Vercingetorix (meskipun sesungguhnya hanya para raja Galia yang menggunakan akhiran -ix, itu pun tidak semua dan sebenarnya akhiran yang digunakan adalah -rix). Nama para tokoh utama dalam versi Indonesia sama dengan versi Perancisnya. Hanya nama tokoh-tokoh sampingan yang diubah ke dalam permainan kata dalam bahasa Indonesia. Nama tokoh berkebangsaan Romawi dalam bahasa Indonesia mengikuti kebiasaan naskah aslinya yaitu diakhiri dengan -us seperti Nonsanggupus, Akalbusyukus, Tifus, Monchongmanchungus, Sapujebholus, atau Kemayus. Tokoh insidental bisa memiliki nama seperti Youpielatula, Kopicoklatta, Penchasilata, bahkan Trompetapianikabiolala.

Diterbitkan Oleh : aanFurqaan aan

Christian angkouw Anda sedang membaca artikel tentang Kisah Asterix dan obelix. Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di ukang-blogger
Share On:
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.

Sekian dan terimakasih