5 Pesepak Bola yang Pernah Memiliki Kelainan Kesehatan
Kesehatan
merupakan penunjang utama bagi seorang pesepak bola. Tapi ternyata
tidak sedikit pesepak bola yang mampu bertahan dan menjadi pemain
besar, padahal kesehatannya tidak seratus persen sehat. Beberapa
pesepak bola yang pernah mengidap penyakit serius namun mampu bertahan
tersebut diulas unikgaul.com di bawah ini:
1. Eric Abidal (Prancis/Barcelona)
2. Nwanko Kanu (Nigeria)

3. Edgar Davids (Belanda)

4. Harry Kewell (Australia)

Permainan impresifnya bersama beberapa klub yang pernah disinggahinya seperti Leeds United, Liverpool dan Galatasaray tidak memperlihatkan Harry Kewell menderita kelainan kesehatan. Pemain asal Australia itu didiagnosa menderita autoimmune hepatitis atau gen turunan yang menyerang sistem ketahanan tubuh terutama protein dalam hati dan menyebabkan kematian sel-sel tubuh dan peradangan. Tetapi penyakit itu bisa ditekan dengan pengobatan menggunakan steroid.
5. Lionel Messi (Argentina/Barcelona)

Di Abad 21, hampir tak ada yang menyangkal Lionel Messi adalah pesepakbola terbaik di jagat ini. Skill, speed, dan insting mencetak gol yang dimiliki tak ada duanya. Namun siapa sangka, kaki Messi tidak tumbuh secara sempurna. Messi mengalami kekurangan hormon pertumbuhan pada 1996 sehingga harus menjalani terapi injeksi growth hormone deficiency (GHD). Beruntung Barcelona membelinya dari klub lamanya di Argentina, Neweill Old Boys dan membiayai terapi GHD. Hasilnya kini bisa diraih Barca dengan persembahan banyak gelar.
1. Eric Abidal (Prancis/Barcelona)
Saat
Barcelona menjuarai Liga Champions Eropa 2011, Eric Abidal mendapat
kehormatan sebagai pemain pertama untuk mengangkat trophy.
Padahal dirinya bukanlah seorang kapten tim. Kehormatan tersebut
merupakan penghargaan seluruh anggota skuad El Barca pada pemain
yang mampu bertahan dan bangkit dari penyakit tumor livernya. Sebelum
menjalani operasi, Abidal merasa karier sepakbolanya akan habis
lantaran tumor liver tersebut. Namun nyatanya, pesepak bola muslim ini
bisa bertahan dan didaulat sebagai pemain belakang terbaik 2011 oleh
Federasi Sepak Bola Spanyol

Setelah
menimba ilmu bersama akademi sepak bola Ajax Amsterdam, perhatian
jagat sepak bola terhadap Nwanko Kanu semakin menjadi kala Nigeria
meraih emas di Olimpiade Atlanta 1996. Aksinya membuat Inter
Milan tertarik untuk merekrutnya. Namun setelah melakukan tes
kesehatan, Kanu diagnosa menderita lemah jantung. Setelah menjalani
pengobatan di Clebeland, Kanu bisa kembali merumput dan menjalani
karier bersama Arsenal dan Portsmouth. Kini pemain bertubuh jangkung
ini memiliki Kanu Heart Foundation, sebuah yayasan yang membantu
masyarakat miskin dalam pengobatan penyakit jantung.

Tim
besar seperti Ajax Amsterdam, Juventus, AC Milan, Inter Milan,
Tottenham Hotspur hingga Crystal Palace pernah merasakan tenaga kuda
dari Edgar Davids. Visi bermainnya membuat lini tengah klub yang
dibelanya merasa nyaman. Ternyata selama menjalani kariernya Davids
menderita trakom atau penyakit infeksi mata yang bisa mengganggu
penglihatannya. Tepatnya saat membela Juventus, Davids memutuskan
tetap menjalani karier bersepakbolanya dengan bantuan kaca mata khusus
dalam setiap pertandingan.

Permainan impresifnya bersama beberapa klub yang pernah disinggahinya seperti Leeds United, Liverpool dan Galatasaray tidak memperlihatkan Harry Kewell menderita kelainan kesehatan. Pemain asal Australia itu didiagnosa menderita autoimmune hepatitis atau gen turunan yang menyerang sistem ketahanan tubuh terutama protein dalam hati dan menyebabkan kematian sel-sel tubuh dan peradangan. Tetapi penyakit itu bisa ditekan dengan pengobatan menggunakan steroid.
5. Lionel Messi (Argentina/Barcelona)

Di Abad 21, hampir tak ada yang menyangkal Lionel Messi adalah pesepakbola terbaik di jagat ini. Skill, speed, dan insting mencetak gol yang dimiliki tak ada duanya. Namun siapa sangka, kaki Messi tidak tumbuh secara sempurna. Messi mengalami kekurangan hormon pertumbuhan pada 1996 sehingga harus menjalani terapi injeksi growth hormone deficiency (GHD). Beruntung Barcelona membelinya dari klub lamanya di Argentina, Neweill Old Boys dan membiayai terapi GHD. Hasilnya kini bisa diraih Barca dengan persembahan banyak gelar.
Diterbitkan Oleh : aanFurqaan aan

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di ukang-blogger