Monday, December 9, 2013

IPS SEJARAH - NEGARA FASISME




      Lahirnya Negara Fasis
Fasisme sebagai salah satu lambing kediktatoran sebenarnya telah muncul jauh sebelum abad ke-20. Fasisme merupakan faham golongan nasionalis ekstrim yang menganjurkan dijalankannya kekuasaan pemerintah otoriter. Fasisme mengutamakan kepentingan diatas segala – galanya.






 
Negara fasis umumnya totalitarian. Negara totalitarian adalah Negara yang menempatkan pemerintah sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Ciri – ciri Negara totalitarian adalah hanya ada satu partai yang berkuasa dan dominasi militer yang amat kuat. Ciri lain adalah mereka menganggap ras mereka lebih tinggi dari ras lainnya.
Negara – Negara yang berpaham fasis yaitu : Italia, Jerman dan Jepang
1.      Fasis Italia
Italia menjadi salah satu pemenang dalam perang Dunia I, tetapi Italia amat kecewa karena hanya mendapatkan keuntungan yang sedikit, dan membuat situasai politik dan ekonomi menjadi tidak stabil. Ekonomi egara tersebut terus memburuk. Dalam keadaan seperti ini muncul tangan besi Benito Amilcare Andre Mussolini
a.       Terbentuknya fasisme di Italia
Pada tahun 1919, Mussolini membentuk partai Fasis ( Fascio de combbattimento ). Sejak itu ia mengembangkan paham fasis di Italia.
Faktor – faktor pendorong terbentuknya fasisme di Italia :
1.      Kekecewaan rakyat Italia atas penyempitan wilayah akibat Perang Dunia I.
2.      Keinginan Italia untuk mengulang masa kejayaan Romawi.
3.      Penderitaan rakyat akibat Perang Dunia I.
4.      Kelemahan atas kebajikan pemerintahan Raja  Viktor Emmanuel III.
5.      Kemenangan Partai Fasis saat pemilu tahun 1922.
6.      Berkembangnya Fasisme di Italia
Pada tahuan 1922. Mussolini terpilih menjadi Perdana Menteri, selanjutnya ia memangkat diri sebagai “ Il Dauce “ ( Sang Pemimpin ).
Upaya – upaya Mussolini untuk mencapai kejayaan Italia, yaitu :
1.      Menyingkirkan lawan – lawan politiknya yang mencoba merintangi usahanya.
2.      Memperkuat angkatan perang.
3.      Menguasai selurug laut tengah sebagai Mare Nostrum atau laut kita.
4.      Membentuk “ Re Sorgimento “ dengan semangat “ Italia La Prima “ ( Italia Raya ).
5.      Menduduki Libia, Ethopia ( Absenia ) dan Albania dan lain – lain.
2.      Nazisme di Jerman
Setelah perang Dunia I, Jerman mengalami kehancuran terutama dalam hal Infrastruktur dan ekonomi. Dalam kekacauan ekonomi ini muncul tokoh Adolf Jitler. Ia mendirikan Partau Nazi ( National Sozialistice Deutsche Albelter Partai ).
a.       Terbentuknya Naziisme di Jerman
Adolf Hilter merupakan pemimpin Nazisme di Jerman. Visi misi politik Hilter tercemin dalam bukunya yang berjudul “ Mein Kamf “ ( Perjuangan saya ). Dalam buku tersebut termuat dua hal pokok, yaitu :
1.      Bangsa Jerman ( Ras Arya ) merupakan ras yang paling unggul.
2.      Sebagai bangsa yang besar, maka Jerman memerlukan sejumlah wilayah taklukan.
3.      Menggeloralan Chauvinisme ( Nasional berlebihan ) untuk membangkitkan harga diri bangsa Jerman.
4.      Membangun angkatan perang yang kuat.
5.      Membangun Industri secara besar – besaran, dan lain-lain.
3.      Militerisme di Jepang
Pada tahun 1914, Jepang di bawah kaisar Hirota mengalami kemajuan pesat dalam bidang perdagangan, industri, dan militer menganggap dirinya keturunan Dewa Matahari (Amateraucu Omikami), bangsa Jepang menganggap bangsa lain lebih rendah. Jepang melancarkan politik eskpansi ke Negara – Negara di kawasan Asia – Pasifik.
a.       Terbentuknya Militerisme di Jepang
Dipelopori oleh perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Inasir Hirohito dan dikembangkan oleh Perdana Menteri Hideki Tojo.
Terbentuknya Militerisme dipengaruhi oleh faktor – faktro berikut :
1)      Keinginan Jepang untuk menduduki daerah sekitarnya yang memiliki sumber bahan mentah.
2)      Keinginan Jepang untuk mengusai dan memimpin Negara – Negara di sekitarnya.
3)      Keinginan Jepang untuk melemahkan Negara – Negara pesaingnya..
4)      Kelemahan pemerintah sipil yang mengakibatkan ketidakmampuan Jepang dalam mengatasi krisis ekonomi dunia ( Malaise ) pada tahun 1929.
b.      Berkambangnya Militerisme di Jepang
Pada masa pemerintahan kaisar Hirota, Jepang mulai tampil sebagai Negara industri yang maju. Majunya industri tersebut Jepang mulai melancarkan politik ekspansi ke Negara – Negara di kawasan Asia Pasifik.
Dalam melancarkan politik ekspansinya, kaisar Hirohita melakukan tindakan – tindak sebagai berikut :
1)      Mengobarkan semangat Bushido ( jalan ksatria ) sebagai semangat berani mati demi Negara dan kaisar.
2)      Menyingkirkan tokoh – tokoh politik yang anti militer.
3)      Memodernisasi angkatan perang.
4)      Mengenalkan ajara Shinto Hakko Ichi-u, yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh Jepang.
5)      Mempropagandakan Jepang sebagai cahaya, pemimpin dan pelindung Asia yang membebaskan bangsa – bangsa dari penjajahan bangsa Barat dll.
II.  Latar Belakang Perang Dunia II
  1. Sebab umum
1.      Semangat untuk membalas dendam ( Revanche Idea )
Akibat Perang Dunia I maka mereka yang merasa kalah ingin melakukan balas dendam.
2.      Perlombaan Persenjataan
Setiap Negara berusaha memproduksi senjata melebihi Negara lain dengan alasan umum, mempertahankan diri.
3.      Politik Aliansi ( persekutuan mencari kawan )
Politik Aliansi ini menimbulkan blok – blok antar Negara yang saling bermusuhan.
a.       Blok sentral ( poros )    : Jerman, Italia, Jepang, Finlandia, Bulgaria, Hongaria dan Rumania.
b.      Blok sekutu                  : Inggris, Prancis, Amerika, Uni Soviet, Belanda, Belgia, Australia, RRC, dll.
4.      Terjadinya Konflik Ideologi ( paham ).
Sesudah Perang Dunia I muncul 3 kelompok negara yang saling bertentangan ideologinya :
a.       Demokrasi Liberal                    : Mendorong persaingan bebas.
b.      Fasisme – Chauvinesme           : Hanya mementingkan diri sendiri
c.       Sosialisme – komunisme          : Mementingkan rasa milik bersama
5.      Adanya Politik Ekspansi ( peluasan wilayah ) negara – negara fasis :
a.       Jerman dengan politik Lebensraum
b.      Italia dengan semboyan Italia Ireedenta ( Italia La Prima )
c.       Jepang dengan semangat Hokko-ichi-u.
6.      Pertentangan antar Negara imperialis :
Pertentangan antara Negara imperialism ini erat kaitannya dengan upaya menguasai wilayah yang kaya akan bahan menyah industri.
7.      Kegagalan LBB ( Liga Bangsa – Bangsa )
LBB yang diharapkan mampu menjaga perdamaian dunia ternyata tidak memiliki kekuatan untuk mencegah tindakan negara – negara besar yang melakukan ekspansi ke Negara lain.
  1. Sebab Khusus
1.      Perang Dunia II Eropa
Disebabkan serangan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Serangan ini dilakukan dengan dalih mengembalikan kota Donzig di Polandia yang sebagian besar penduduknya berbangsa Jerman.
2.      Perang Dunia II di Asia Pasifik
Serbuan Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai pada tanggal 7 Desember 1941.
III.      Peristiwa Terjadinya Perang Dunia II
Pada tanggal 7 September 1939 Jerman dengan taktik serangan kilat ( Blitz kriea ) menyerbu Polandia. Polandia yang netral dibela Inggris dan Perancis. Kedua negara ini menyatakan perang terhadap Jerman. Perang Dunia II akhirnya meletus dan melanda seluruh dunia. Inggris segera menggalang kerjasama dengan Amerika Serikat. Perdana Menteri Winstan Churcill ( Inggris ) dan Presiden Roosevelt ( Amerika Serikat ) mengadakan kesepakatan yang disebut Piagam Atlantik ( Atlantic Charter ).
Bulan Desember, Amerika Serikat masuk dalam kancah perang setelah Jepang menyerang Pearl Harnour pada tanggal 7 Desember 1941. Setelah menyerang Pearl Harbour, dalam waktu singkat Jepang dapat menguasai Asia Timur.
Pada tahuan 1943, pasukan sekutu mulai mengebom kota – kota Jerman. Pada bulan Juli 1943, pasukan sekutu dapat mengusai Sialia, dan dua bulan kemudian dapat mengusai Italia. Dengan demikian Italia menyerah pada sekutu.
Bulan Maret 1945, pasukan sekutu menyebrangi sungai Rhine lalu menguasai kota Berlin. Jerman akhirnya menyerah kepada sekutu.
Mulai tahun 1943 keadaan perang mulai membaik, yaitu dengan dijatuhkannya bom atom di Hirosima ( 6 Agustus 1945 ) dan Nagasaki ( 9 Agustus 1945 ).
Karena serangan tersebut, Jepang akhirnya menyerah pada 14 Agustus 1945 ( secara resmi pada 2 September 1945 ). Dengan terjadinya peristiwa tersebut, maka berakhirlah Perang Dunia II yang terjadi di Asia Pasifik.
IV.   Dampak Perang Dunia II
  1. Bidang Politik
a.       Tampil dua Negara Adikuasa ( Super Power ), yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang perang.
b.      Terjadinya perebutan pengaruh antara Amerika Serikat yang berpaham demokrasi liberal dengan Uni Soviet yang berpaham komunis.
c.       Persaingan antara kedua Negara Adikuasa dengan ideology berlawanan munculkan perang dingin ( The Cold War ).
d.      Muncul Blok Barat dan Blok Timur dengan NATO dan Palita Warsawainya.
e.       Berakhirnya imperalisme dan kolonialesme, khususnya di Asia.
f.       Perjuangan Nasionalisme di Asia semakin menghebat, antara lain ditandai dengan kemerdekaan Indonesia, Philipina, India, Pakistan dan Srilanka.
g.      Terpecahnya banyak Negara di dunia, seperti Jerman, Korea, China, Indocina, India, Yaman, dan Vietnam.
  1. Bidang Ekonomi
a.       Sektor – seltor ekonomi dunia mengalami kerusakan.
b.      Sarana dan prasarana kehidupan, seperti gedung, jembatan, jalan raya, perumahan dan sebagainya hancur.
c.       Amerika Serikat muncul sebagai Negara kreditor bagi seluruh dunia. Misalnya melalui “ Marshall Plan “ ( 1974 ), Amerika Serikat memberikan bantuan ekonomi dan militer kepada negara – negara Eropa Barat.
d.      Perekonomian dunia terbagi menjadi tiga sistem :
1.      Sistem ekonomi liberal            : berlaku di negara – negara kapitalis.
2.      Sistem ekonomu komando      : berlaku di negara – negara komunis.
3.      Sistem ekonomi campuran      : berlaku di negara – negara yang baru merdeka.
e.       Terjadinya Inflansi ( Penurunan nilai mata uang )
3.      Bidang Sosial
a.       Perang Dunia II menelan korban jutaan Jiwa
b.      Kemiskinan, kelaparan dan wabah penyakit tumbuh dimana – mana.
c.        Munculnya gerakan – gerakan social untuk membantu pemulihan kesejahteraan rakyat yang porak poranda akibat perang.
d.      Lahirnya badan – badan social untuk menolong korban perang, misalnya UNRA ( United Nations Relief Rehabititation Administration ).

Diterbitkan Oleh : aanFurqaan aan

Christian angkouw Anda sedang membaca artikel tentang IPS SEJARAH - NEGARA FASISME . Oleh Admin, Anda diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di ukang-blogger
Share On:
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.

Sekian dan terimakasih